Saat ini usiaku beranjak tigabelas tahun. Saat ini juga aku mencoba memulai pelayaranku. Pelayaranku, akan cinta. Mencoba mencari apa yg dinamakan dengan cinta, apa yang di rasakan orang yang sedang jatuh cinta.
Aku mencoba menaiki perahu dan mencoba memulai pelayaran itu. Aku mencoba mencari apa yg dinamakan pulau cinta. Kata orang, banyak sekali pulau cinta yang ada di laut lepas. Tapi, cepat atau lambat pulau itu akan hancur atau tenggelam. Hanya satu pulau yg akan bertahan sampai kamu mati. Dan, kita tak bisa tau apakah pulau yg saat ini kamu ini injak adalah pulau yg akan bertahan sampai kamu mati atau tidak.
Dengan berbekal hal itu dan beberapa nasehat dari teman temanku, aku pergi berlayar mencari 'pulau cinta' tapi, di tengah tengah pelayaranku aku bertemu dengan satu pulau yg memikat hatiku. Pulau itu sangat indah dan sangat menarik bagiku. Dan akhirnya aku mencoba untuk berlabuh di sana.
Tapi, saat aku ingin berlabuh aku ternyata di dasar lautnya banyak karang yg dapat membahayakan kapalku. Akhirnya, aku mencoba berfikir sejenak apakah aku harus terus berlayar ke arah pulau itu tapi, kapalku akan rusak. Atau, aku pergi mencari pulau lain dan aku tak tau kemana arah pulau yg lain.
Aku berfikir singkat, aku akan mencari pulau lain pasti di sana banyak pulau pulau lain. Dan akupun membelokan arah kapalku ke kearah yg berlawanan, mencoba mencari 'pulau cinta' yg lain.
Ah, begitu banyak pulau yg memikat hatiku tapi, aku lihat tak ada yg seindah pulau yg pernah kulihat sebelumnya dan tenyata, semua pulau itu berkarang.
Akhirnya aku memutuskan untuk mengembalikan arah kapalku ke pulang yg aku lihat sebelumnya, pulau yg begitu indah.
Akhirnya aku mencoba mengambil resiko kapalku akan rusak karenanya. Akupun berlayar kesana mencoba untuk berlabuh. Aku hanya bisa diam, menangis, dan pasrah saat merasakan kapalku terbentur karang. Karena aku mencoba meyakinkan sesuatu dalam diriku 'semua butuh pengorbanan.'
Aku terus berlayar dan harus pasrah menerima kenyataan bahwa kapalku rusak parah. Tapi, saat itu juga tiba tiba ada seorang pangeran yg membantu berlayar mencari jalan yg bebas dari karang.
Aku tak tahu dari mana datangnya pangeran itu, tiba tiba dia sudah membantu memegang kendali saja. Ya, aku berharap semoga dia malakiat yg di turunkan untuk membantuku dan memberikan aku perunjuk. Berkat bantuannnya perlayaranku berhasil walau, membuat banyak kerusakan di kapalku.
Sampai dipulau itu aku merasa senang puas rasanya bisa berlayar ke sana. Tapi, aku langsung terdiam saat melihat kapalku rusak parah.
"Selamat datang di pulau ini. Saya, ingin sekali membantu anda untuk memperbaiki kapal anda. Apakah anda bersedia?" kata pangeran yg mengemudikan kapalku tadi. "iya, terima kasih" jawabku dengan singkat dan lemah.
Ya, aku dan dia mulai untuk memperbaiki kapalku. Berlahan namun pasti kapalku sudah baik. Ya, walaupun tak sesempurna dulu. Ya, aku mencoba untuk mengikhlaskan aku mencoba meyakinkan bahwa, ini tanda bahwa aku pernah berlayar ke sini.
Aku merasa cocok dengan dia, dan aku mencoba menyakinkan ya, ini benar 'pulau cinta' dan berharap ini adalah pulau yg tidak akan tenggelam. Tidak akan hancur selamanya. Aku dan dia berharap ini adalah 'pulau cinta' yg abadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar